“Saya bukan (robot) , saya tau rasa sakit itu seperti apa , saya
juga tahu rasanya di abaikan itu seperti apa” .
Ini tentang perasaan saya kepada seorang wanita , Dia mungkin
mengira saya adalah (robot) yang tidak akan pernah bisa merasakan sakitnya
rasanya di abaikan , sehingga 15 hari terakhir ini dia bisa tega mengabaikan perasaan
saya sesuaka hati dia . saya selalu berusaha memberi perhatian terbaik yang
bisa saya berikan kepadanya , sesering mungkin saya mengingatkan dia agar tidak
telat makan dan sesabar mungkin saya mendengarkan cerita dan permasalahan dia
dengan kekasihnya .
sayangnya usaha terbaik saya lebih sering mendapatkan rasa
pengabaian darinya kadang dia merespon tapi respon itu tidak di ikuti dengan
sungguh-sungguh , respon itu malah terlihat seperti penghiburan untuk seorang
“robot” yang telah kelelahan dan kebingungan .
15 hari terakhir ini,
saya tidak mengerti apakah hal yang saya lakukan selama ini untuk dia itu
sia-sia atau tidak ? saya tidak mengerti , kenapa saya bertahan saat saya
merasa kangen tapi dia justru merindukan orang lain , kenapa saya bertahan di
anggap “robot” ? kenapa saya bertahan di abaikan ? Bahkan semua laki-laki
normal pun tidak akan mau mengalami hal seperti ini , tapi kenapa saya bertahan
?
Memang saya labil dan tidak cerdas secara emosi , saya
pernah mencoba berkali-kali untuk melupakan dia tapi justru hal itu semakin
membuat saya merasa sakit dan saya tidak bisa melakukan nya , status ini
sungguh-sungguh menyesakan, saya berada dalam posisi yang terlalu sering di
abaikan , dia hanya menganggap saya teman biasa di hadapan teman-temannya ,
anggapannya itu semakin membuat saya sesak dan lelah untuk berharap . Apakah
yang saya lakukan selama ini hanya rencana pembahagiaan sesaat atau sesuatu
yang berpeluang membuat saya menjadi kesakitan .
Sekarang saya sadar saya tidak akan menuntut status kepada
dia , karena menurut saya perasaan yang kuat tidak di lambangkan dengan status
, saya juga tidak akan menuntut perhatian lebih karena menurut saya dia adalah
orang yang memiliki segudang kesibukan yang mungkin tidak akan pernah ada waktu
untuk memikirkan saya .
Dia memang pernah membajak otak saya , di setiap sel nya
berisi kan tentang dia , saya sering menulis tentang dia , memikirkan dia dan
merindukan dia , tapi saya pun juga harus memikirkan , apakah dia merasa
bahagia saat saya menyayangi dan merindukan dia dengan tulus ? karena saya percaya cinta itu harusnya
mengobati bukan melukai .
Saya lelah saya kebingungan , saya bukan “robot” saya juga
tau rasanya sakit dan di abaikan ,
15 hari terakhir kamu yang terbaik buat saya . 15 hari
terakhir , Cuma kamu yang dapat menyakiti saya dan cuma kamu yang bisa jadi
obatnya . 15 hari , terakhir ....
worldharykurniawan.blogspot.com/15 hari terakhir
Penulis : Hary Kurniawan
worldharykurniawan.blogspot.com/15 hari terakhir
Penulis : Hary Kurniawan