Jumat, 07 Juni 2013

15 HARI TERAKHIR ....



“Saya bukan (robot) , saya tau rasa sakit itu seperti apa , saya juga tahu rasanya di abaikan itu seperti apa” .

Ini tentang perasaan saya kepada seorang wanita , Dia mungkin mengira saya adalah (robot) yang tidak akan pernah bisa merasakan sakitnya rasanya di abaikan , sehingga 15 hari terakhir ini dia bisa tega mengabaikan perasaan saya sesuaka hati dia . saya selalu berusaha memberi perhatian terbaik yang bisa saya berikan kepadanya , sesering mungkin saya mengingatkan dia agar tidak telat makan dan sesabar mungkin saya mendengarkan cerita dan permasalahan dia dengan kekasihnya . 

sayangnya usaha terbaik saya lebih sering mendapatkan rasa pengabaian darinya kadang dia merespon tapi respon itu tidak di ikuti dengan sungguh-sungguh , respon itu malah terlihat seperti penghiburan untuk seorang “robot” yang telah kelelahan dan kebingungan .
 
 15 hari terakhir ini, saya tidak mengerti apakah hal yang saya lakukan selama ini untuk dia itu sia-sia atau tidak ? saya tidak mengerti , kenapa saya bertahan saat saya merasa kangen tapi dia justru merindukan orang lain , kenapa saya bertahan di anggap “robot” ? kenapa saya bertahan di abaikan ? Bahkan semua laki-laki normal pun tidak akan mau mengalami hal seperti ini , tapi kenapa saya bertahan ?

Memang saya labil dan tidak cerdas secara emosi , saya pernah mencoba berkali-kali untuk melupakan dia tapi justru hal itu semakin membuat saya merasa sakit dan saya tidak bisa melakukan nya , status ini sungguh-sungguh menyesakan, saya berada dalam posisi yang terlalu sering di abaikan , dia hanya menganggap saya teman biasa di hadapan teman-temannya , anggapannya itu semakin membuat saya sesak dan lelah untuk berharap . Apakah yang saya lakukan selama ini hanya rencana pembahagiaan sesaat atau sesuatu yang berpeluang membuat saya menjadi kesakitan .

Sekarang saya sadar saya tidak akan menuntut status kepada dia , karena menurut saya perasaan yang kuat tidak di lambangkan dengan status , saya juga tidak akan menuntut perhatian lebih karena menurut saya dia adalah orang yang memiliki segudang kesibukan yang mungkin tidak akan pernah ada waktu untuk memikirkan saya . 

Dia memang pernah membajak otak saya , di setiap sel nya berisi kan tentang dia , saya sering menulis tentang dia , memikirkan dia dan merindukan dia , tapi saya pun juga harus memikirkan , apakah dia merasa bahagia saat saya menyayangi dan merindukan dia dengan tulus ? karena saya percaya cinta itu harusnya mengobati bukan melukai .

Saya lelah saya kebingungan , saya bukan “robot” saya juga tau rasanya sakit dan di abaikan ,

15 hari terakhir kamu yang terbaik buat saya . 15 hari terakhir , Cuma kamu yang dapat menyakiti saya dan cuma kamu yang bisa jadi obatnya . 15 hari , terakhir ....

worldharykurniawan.blogspot.com/15 hari terakhir

Penulis : Hary Kurniawan

   



Selasa, 05 Februari 2013

Biodata Peach Pachara Chirathivat ( Pemeran karakter Koong/Key "SUCKSEED" )

 PEACH PACHARA CHIRATHIVAT.
 
Bukan kebetulan Pachara main di film bertema musik, Suck Seed. Sebelum mengenal akting, dia memang sudah jatuh cinta pada musik.

Lahir dari keluarga pebisnis, Pachara Chirathvat malah memutuskan untuk mencoba hal lain. Ayahnya, Thirayuth Chirathiwat adalah pemilik beberapa pusat perbelanjaan besar di Thailand. Sementara ibunya, Chanadda Chirativat adalah pemilik butik berlian dan jam tangan merek ToyWatch.

Cowok yang akrab dipanggil Peach ini memang kuliah di jurusan International Business Management, Chulalongkorn University. Tapi sekarang ini dia lebih tertarik pada dunia film dan musik. Dan kedunya dia dapatkan dari pengalaman bermain di film pertamanya SuckSeed. Di film ini Peach bermain bersama aktor terkenal Thailand Jirayu La-ongmanee dan Nattasha Nauljam.

"Aku senang sekali bisa mendapatkan pengalaman baru. Sekarang aku tahu bagaimana capeknya untuk mendapatkan hanya satu adegan saja di dalam film," cerita Peach.

Sejak film ini, Peach mencoba bermain di film lainnya. Salah satunya adalah film tentang pengusaha snack berbahan dasar rumput laut Tao Kae Noi, berjudul The Billionaire (di Korea judulnya Top Secret). Yap, Peach semakin mengukuhkan posisi-nya di dunia film tapi dia tidak pernah melupakan passion lainnya, musik. Bersama teman-temannya Peach juga sering main musik dan membentuk band.

"Aku suka sekali musik. Malah, aku sudah main gitar klasik sejak umurku masih enam tahun. Ayahku juga sering mendaftarkan aku ke sekolah musik," kata Peach.

Selain gemar bermain gitar, cowok kelahiran 10 Mei 1993 ini juga punya hobi mengumpulkan CD. Yap, walaupun biasa mendengarkan lagu kesukaannya melalui iPod, Peach tetap hobi mengoleksi CD musisi idolanya, lho!

"Apalagi (CD milik) musisi internasional, aku suka sekali mengoleksi CD mereka," aku Peach.

Sebut saja band terkenal seperti Muse, Nirvana, dan Suede, pasti Pachara Chirathivat bisa menyebutkan single andalan dari tiap musisi. Maklum, cowok yang akrab dipanggil Peach ini memang mengagumi mereka sejak lama. Malah, akhir-akhir ini salah satu item yang enggak bisa dia tinggalkan selain iPodnya adalah CD Muse album Black Hole and Revelation.

Biodata:
Nama: Pachara Chirathivat.
Lahir: 10 Mei 1993.
Panggilan: Peach, Pachara.
Hobi: Main gitar, sepak bola.
Follow him on Twitter: @Peach_pachara.

Worldharykurniawan.blogspot.com//Peach_Bio